Kata Tepat Penuh Pemikat


Dalam kehidupan ini, kita tidak pernah terlepas dari apa yang namanya mendengar dan berbicara. Hampir tiap hari kita merasakan dan melakukannya. Dua aktivitas itu didukung dengan adanya alat indera yang dimiliki manusia yang berupa telinga dan mulut. Jumlah telinga lebih banyak daripada jumlah mulut dengan perbandingan 2 : 1. Seolah ada filosofi yang disampaikan Tuhan bahwa dalam hidup sebaiknya lebih banyak mendengar daripada berbicara. Bagaimana dengan melihat? Hampir semua diantara kita bisa melihat kan? Kedua mata kita adalah alat indera yang mendukung penglihatan kita. Subhanallah…alat-alat indera kita tersebut tidak pernah kita minta kepada Tuhan, tetapi karena Tuhan Yang Maha Tahu tersebut mengerti apa kebutuhan manusia, maka diberikanlah alat-alat indera tersebut.

Dua hal yang menjadi topik bahasan tulisan ini tentang doa dan rasa syukur. Setelah memutar video inspiratif di kelas media pembelajaran, saya mencoba menyampaikan di blog ini dengan maksud mengingatkan saya akan arti sebuah doa dan rasa syukur. Semoga pembaca juga dapat mengambil manfaatnya. Aamiin.

Tuhan Maha Tahu kalau kita butuh telinga, mata, mulut dan lain-lain, makanya Tuhan kasih. Mari direnungkan kepada yang tidak kita minta saja, Tuhan memberikannya, apalagi sampai kita meminta. So, mari kita sering-sering berdoa meminta pada Tuhan. Hanya kepadaNya kita menyembah, dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Tentu ada waktu-waktu khusus dalam berdoa. Hal dikarenakan banyaknya doa dan harapan para penduduk dunia. Bayangkan saja kehidupan di dunia ini. Biasanya tarif pulsa untuk telp akan murah dan cepat di malam hari. Beberapa orang memanfaatkan layanan telpon malam. So, berdoa juga demikian. Pilihlah waktu khusus di mana orang-orang pada terlelap dan tidak berdoa tetapi Anda bangun malam untuk berdoa. Gunakan layanan SLJJ agar doa segera di dengar sama Tuhan YME.

8823155_orig

http://www.sketch-painting.com/

Topik yang kedua tentang syukur. Video yang sangat menginspirasi saya tentang dahsyatnya sebuah kata-kata. Dikisahkan ada seorang pengemis yang buta. Dia mengharapkan belas kasih orang yang lalu lalang di hadapanya. Dengan modal sebuah tulisan yang berisi “I am Blind, please help me!” untuk menarik simpati orang di sekitar. Beberapa orang dengan rasa iba memberikan uang kepadanya, tetapi banyak sekali yang tidak menghiraukannya. Tiba-tba datanglah seorang yang bijak tepat berhenti di hadapannya. Sang bijak ini melihat tulisan si buta merasa canggung. Akhirnya diubahlah kata-kata dalam tulisan tersebut. Kini, banyak sekali orang yang memberinya uang. Beberapa jam kemudian, si bijak kembali lagi kepada si buta. Si buta mengucapkan banyak terima kasih padanya dan dia bertanya, “gerangan apa yang dituliskannya sehingga menarik simpatisan orang-orang?” Si bijak pun menjawab bahwa yang dia tuliskan adalah “It’s a beautiful day and i can’t see it”

blindKawan, dalam video singkat tersebut menyampaikan bahwa pemilihan kata-kata yang tepat akan dapat menciptakan hal yang begitu luar biasa. Masih ingatkan Anda tentang pidato Bung Tomo kala mengajak para pemuda di Surabaya untuk mengusir penjajah. Masih ingatkan kau tentang pidato Ir. Soekarno kala memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Ya, semua karena kata-kata yang tepat untuk menggungah seseorang tergerak hatinya. Dalam video tersebut, mengajak orang untuk bersyukur atas kenikmatan yang dimiliki adalah lebih bijaksana daripada meminta belas kasihan orang lain. So, pilihlah kata yang tepat ketika hendak berucap. Kata-kata yang keluar dalam mulut mu adalah cerminan hatimu. Tak akan mungkin teko yang berisi kopi mengeluarkan isi selain kopi. Begitulah filosinya.

Untuk itu kawan, mengingatkan saya pribadi dan para pembaca budiman, sudah seharusnya kita berdoa dan bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan pada kita. Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan (QS. Arrahman)

Video inspiratif: http://www.4shared.com/video/K7t7_82q/The_Power_of_Words-_Film_Pende.html

Profesi Keguruan di Mata Remaja


Guru…Oh Guru…..
Pahlawan tanpa tanda jasa adalah sebutanmu
Aset bangsa yang berharga adalah titel mu
Namun, pemuda tak banyak menginginkan menjadi sepertimu
Akankah, profesi guru menjadi idolamu?

Terkejut,,,,,
Terpana,,,,,
Speechless…..
Setelah membaca curhatan 40 mahasiswa tentang profesi keguruan. Hanya 4-5 mahasiswa yang menyatakan menjadi guru adalah sebuah cita-cita. Namun, seiring berjalan waktu, profesi keguruan mulai mereka nikmati. Semoga saja, tunas bangsa…..Guru Muda idola melekat pada kaliah , wahai penerus cita-cita bangsa.

jujur saja, memang menjadi guru di Indonesia sedikit peminatnya, beda banget dengan di Finlandia. Profesi keguruan menjadi jurusan favorit kalangan remaja. Remaja lulusan dengan prestasi bagus berbondong-bonong mendaftar menjadi guru, jadi gak heran deh kalau kualitas SDM di sana bagus. Lah kan input guru nya bagus, maka guru yang dihasilkan juga bagus. Hal ini pasti juga mempengaruhi siswa yang diajar kelak. Bagaimana dengan negeri Indonesia?

Harus di motivasi..
Harus di yakinkan…
Harus diarahkan….
Harus di jaga
Harus dibimbing
Ya, remaja-remaja ini harus ditunjukkan indahnya menjadi guru. Indahnya menjadi bagian sukses orang lain. Indahnya selalu memberi ilmu. Indahnya menyelami dunia pendidikan dengan berbagai karakter siswanya.

Melalui mata kuliah pengantar pendidikan, kan kucoba mengantarkan mereka menyelami dunia pendidikan. Semoga dan semoga….

Mestakung Ada di mana-mana


Mestakung = Semesta Mendukung mempunyai 3 hukum yaitu Hukum Kritis, Hukum Langkah, dan Hukum Tekun atau lebih dikenal dengan KriLangKun. Pasti pada tahu siapa pencutus hukum tersebut? Yup, beliau dalah Prof. Yohanes Surya, Ph.D. Setelah membaca buku karya beliau yang sudah difilmkan tersebut dengan judul Mestakung, saya teringat perjuangan menyelesaikan tesis dulu. Tetapi sebelum itu, saya ingin mengupas sedikit konsep mestakung dan prof. yohanes Surya, Ph.D. mestakung

Beliau adalah seorang tokoh fisikawan yang mempunyai semangat luar biasa dan mimpi-mimpi yang besar. Beliau juga merupakan seorang yang visioner. Saya mengamati nomor plat mobil beliau pun bertuliskan B 15 URE (dibaca: be Sure). Begitu juga dengan pusat penelitian yang beliau dirikan bernama SuRe (Surya Research). Beliau memang orang yang memiliki keyakinan tinggi dalam mencapai suatu hal. Bahkan di tahun 2020, beliau bermimpi akan ada peraih Nobel fisika dari Indonesia. Amazing!! Ada lagi mimpi beliau, misalnya:  konsep fisika gasing (gampang, asyik, menyenangkan) adalah salah satu mimpi besar beliau dalam mengenalkan fisika ke masyarakat indonesia. Mimpi itu dimulai saat beliau masih menjadi mahasiswa Universitas Indonesia. Kemudian, beliau juga bermimpi membangun Surya University dan sekarang terwujud. Banyak sekali mimpi-mimpi besar beliau yang dinilai oleh orang-orang tidak mungkin terwujud, tetapi pada kenyataannya terwujud, seperti menjadikan anak-anak Indonesia peraih medali emas di olimpiade fisika. Memang kalau kita berada pada kondisi kritis, maka melangkahlah dan perjuangkanlah, karena ada jalan keluar. Kemudian tekunlah dan bersabarlah dalam menghadapinya. Karena semua butuh waktu. Yah, mestakung butuh waktu. Sedangkan kekuatan mestakung adalah DOA.

Mestakung pada dasarnya adalah sebuah keyakinan dan kesungguhan dalam mewujudkan mimpi. Mimpi tersebut adalah harapan atau keinginan. Boleh sekali bermimpi besar, tetapi yang perlu dipersiapkan adalah harga untuk mewujudkan mimpi itu. Kalau kita ingin menjadi presiden, kita juga harus punya harga yang harus dibayarkan berupa pengorbanan dengan belajar dan bekerja keras. Seyogyanya, mimpi-mimpi tersebut dituliskan dan diberitahukan pada orang lain. Di sinilah kita mulai mengkondisikan diri dalam kondisi kritis. Bisa jadi ketika menyampaikan mimpi-mimpi ke orang lain, kita akan ditertawakan dan dianggap gila, tetapi sebenarnya di sini kita harus melangkah untuk membuktikan omongan kita.Berusaha dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Butuh waktu dan banyak sekali hambatan, di sini dibutuhkan ketekunan dan fokus pada tujuan (mimpi). Dengan sering menyebutkan mimpi kita melalui doa, maka atas kuasa Tuhan, semeseta akan mendukung. Semesta tanpa kita paksa akan mengikuti pengaturan dalam diri kita yang ngotot dalam mewujudkan mimpi.

Seperti kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, kita tak sadar telah mengalami mestakung. Seorang pencuri mangga yang ketahuan bisa melompati pagar setinggi 1,5 m ketika ada anjing yang mengejarnya. Dalam kondisi normal, mustahil ini bisa terjadi tanpa latihan khusus.

ies

Diyakini bahwa apabila kita bersungguh-sungguh mendapatkan sesuatu, maka kita akan mendapatkannya. Man Jadda wa Jada. Hanya saja tergantung seberapa besar keinginan kita. Apabila sangat besar, maka siapkan harga yang harus dibayarkan. Bermimpilah,…..karena mimpi adalah kunci menaklukkan dunia.

Nah, sekarang setelah saya membaca buku beliau, saya akan menceritakan saat mengerjakan tesis dulu. Tanpa di sadari (baru sadar sekarang, hehehe) bahwa terjadi mestakung dalam diri saya.

Saat masih menjadi mahasiswa pascasarjana, ketika itu masih semester 3. Saya memberanikan diri melamar dan mengisi lowongan kerja di kampus swasta di mana pendirinya adalah pencetus mestakung. Setelah menjadi ketua seminar nasional sains bulan Januari 2012, seminggu setelah itu saya berangkat ke tangerang tanpa pengalaman sama sekali (gak pernah ke jawa barat dan banten, hihi). Tetapi tujuan saya jelas yaitu memenuhi tes tulis dan wawancara di kampus tersebut. Hasil dari tes tersebut diberitahukan selang satu bulan. Dan saya dinyatakan diterima dan lulus tes. Dalam tanda tangan kontrak tersebut diminta dan diharuskan lulus dengan gelar M.Pd di tahun 2012 (artinya tidak boleh molor, harus tepat waktu lulusnya, 2 tahun). Ah…di sini saya baru sadar, bahwa saya masuk dalam kondisi kritis. Benar-benar dibuat stress. Saya sangat mengidolakan beliau sebagai pendiri kampus tersebut, tetapi saya belum menyelesaikan tesis saya. Padahal waktu itu saya masih mengajukan judul pada dosen pembimbing. Keinginan untuk bergabung di kampus tersebut membuat saya berani melangkah dan bekerja keras.

Saya memberanikan diri untuk memberitahukan keadaan saya pada dosen pembimbing dan beliau sangat mendukung sekali. Teman-teman di kampus pun sudah tahu. Beberapa dari mereka pesimis saya mampu menyelesaikan tesis dan lulus tepat waktu karena dosen pembimbing saya yang terkenal sangat teliti dan perfectionist. Saya jadikan saja sebagai motivasi untuk terus melangkah dan membuktikan ucapan saya bahwa saya akan mampu lulus tepat waktu. Tetapi, banyak juga teman-teman saya mendukung dan memotivasi serta memberikan semangat agar segera menyelesaikan tesis, termasuk di sini adalah ketua jurusan dan sekretaris jurusan sains pascasarjana, dosen-dosen sains, dosen-dosen fisika, dan adik-adik di UKKI. Hukum kedua mestakung tanpa sadar sudah dilakukan, yaitu dengan melangkah (berusaha dan bekerja keras).

Melaksanakan hukum ketiga adalah kunci mestakung yaitu tekun dan harus fokus. Tidak lupa juga selalu berdoa karena doa adalah kekutan mestakung. Banyak sekali hambatan di sini, mulai dari kebakaran ruang dosen pembimbing 1 saya, sehingga draf tesis bab 1 – 3 pun ikut terbakar. Kendala masalah biaya tesis yang lumayan besar dan juga biaya SPP di semester 4. Padahal saat itu saya hanya mendapat uang dari les privat dan les di bimbingan belajar sebagai tutor. Sejak memutuskan keluar dari sekolah dasar swasta, otomatis saya tidak punya penghasilan tetap. Seperti dijelaskan bahwa dalam kondisi kritis molekul dalam diri kita akan menjadi teratur. Hal ini apabila dilakukan dengan penuh semangat dalam melangkah (alias ngotot), maka semesta akan ikut tertarik dan menjadi teratur. Di sini dikatakan semesta mendukung usaha yang dilaksanakan. Kendala masalah biaya ternyata bisa teratasi, tiga perempat dari uang SPP diperoleh dari hasil les privat, dan kekurangannya ditutupi oleh sahabat dekat tanpa ada paksaan. Amazing!

Tesis sudah di ACC bab 1-3 di bulan maret, tiba saatnya membuat perangkat pembelajaran. Hal ini agak lama. Karena dosen pembimbing 1 saya adalah pakar pembuatan perangkat di kampus tersebut. Sangat teliti dalam usia beliau yang sudah 75 tahun. Di sini mimpi saya untuk bekerja di kampus impian mulai sedikit luntur. Hampir putus asa. Benar-benar membutuhkan kesabaran tingkat tinggi untuk mengerjakan semua, apalagi di bulan itu saya “diusir  disuruh pindah” di tempat tinggal saya yang lama. Ah, benar-benar situasi yang rumit. Tetapi dalam konsep mestakung, kita tidak boleh berbicara “itu sulit dilakukan”. Be Sure saja! Yang saya lakukan ketika motivasi mulai turun adalah membayangkan bahwa saya menjadi pengajar di sana. Bertemu dengan idola saya dan bisa belajar pada para pakar selain aktivitas mengajar. Mencoba mengingat mimpi kembali. Akhirnya semangat untuk mengerjakan tesis tumbuh lagi. Dan, alhamdulillah perangkat pembelajaran saya di ACC. Di sini, sepertinya semesta mendukung saya. Dosen pembimbing saya sangat mudah ditemui. Bandingkan dengan teman-teman yang mengeluh kesulitan bertemu dengan pembimbingny dengan alasan ke luar kota. Tibalah saatnya melakukan penelitian di sekolah.

Mestakung terjadi lagi. Pihak sekolah tanpa paksaan ikut membantu dan mendukung saya. Guru fisika di sana sangat welcome pada saya untuk melakukan penelitian di kelas yang diampunya. Petugas TU juga sangat membantu sekali dalam urusan surat-surat. Begitu juga dengan menggandaan alat-alat praktikum, saya dibantu seseorang dan lagi-lagi tanpa paksaan. Untuk merekam semua aktivitas di kelas, ada TU yang meminjamkan kameranya, dan lagi tanpa dipaksa. Semesta kian mendukung. Dalam waktu 1,5 bulan, data penelitian sudah didapatkan. Waktu nya di analisis dan segera ujian komprehensif.

ACC dosen pembimbing untuk segera ujian komprehensif pun tidak banyak kendala. Dalam 1-2 minggu bisa didapatkan ACC. Hasil dari ujian komprehensif memang banyak sekali masukan dari 5 dewan penguji. Ada banyak revisi di bab 1, 2, dan 3. Untuk perangkat pembelajaran tidak ada karena sudah bisa ditebak bahwa saya dibimbing oleh pakar perangkat pembelajar di kampus itu. Segera diselesaikan revisi nya karena ini sudah bulan Juni. Setelah lebaran harus sudah bisa lulus dan mengajar di tangerang.

Selang 1 bulan, semua revisi dan tanda tangan ke 5 dewan penguji bisa di dapat. Saatnya meminta ACC lagi untuk ujian tesis. Ah ini sangat mendebarkan karena sudah memasuki bulan puasa (Juli).  Kali ini hambatan ada lagi. Ada dosen penguji yang keluar kota, sedangkan saat itu saya harus segera ujian sebelum lebaran, karena kalau habis lebara, tidak akan tercapai target sesuai yang disepakti dengan pihak kampus di tangerang. Mestakung terjadi lagi. Ketua jurusan sains tanpa ada paksaan mengubah dewan penguji saya. Sama-sama bergelar profesor pendidikan tetapi kali ini lulusan Amerika. It’s Ok. Maju terus!

Akhirnya saya ujian tesis tanggal 9 Agustus, sekitar 10 hari sebelum lebaran. Hampir tiap malam begadang untuk melakukan revisi. Tubuh ini terasa capek, tetapi molekul dalam tubuh mengatur dirinya sedemikian rupa sehingga semangat dalam merevisi dari hasil ujian tesis. Besok paginya mencari dewan penguji untuk menyerahkan hasil revisi dan kalau benar bisa langsung mendapat tanda-tangan. Terdapat kendala karena salah satu dewan penguji lulusan amerika lagi mudik. Saya memberanikan diri untuk telp/sms beliau untuk menanyakan kedatangan, dan beliau pun membalas sms saya. Setelah tiba di surabaya di hari ahad, saya langsung ke rumah beliau. Ah..saya belum tahu rumah beliau. Tidak disangka ada kakak kelas yang berbaik hati mengantarkan saya ke rumah beliau, ini tanpa dipaksa lho…Akhirnya, semua tanda tangan dewan penguji sudah terkumpul. Saatnya tahap penjilidan. Tesis dinyatakan selesai dan tinggal menunggu wisuda.

Tanggal 31 agustus saya berangkat ke tangerang dan 3 September saya menginjikkan kaki kedua kalinya di kampusnya pencetus mestakung.

Dari sini saya sadar, memang dalam memimpikan sesuatu harus ada pengorbanan yang dibayarkan. Pengorbanan fisik, mental dan uang adalah bentuknya. Beranilah bermimpi, karena bermimpi itu mengasyikkan, jangan berlama-lama dalam bermimpi, bangun dan melangkahlah. walau itu hanya satu langkah, asal tidak berhenti. Bukankah gunung itu disusun dari batu-batu kecil?

Ini kisah  saya setelah membaca buku Mestakung karya Prof Yohanes Surya, Ph.D. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi pembaca. Bahwa jika kita bersungguh-sungguh, kita akan mendapatkannya dan semesta pun ikut mendukungnya.

“And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”

The Alchemist, Pablo Coelho 1988.

Tangerang, 27 April 2013.

Agus Rohman

Tasripin: Si Kecil Yang Luar Biasa


0956108-taspirin-di-banyumas-jateng-620X310Sumber: http://edukasi.kompas.com

Kisah ini sungguh memilukan sekaligus menginspirasi anak muda yang sampai saat ini masih banyak di antara mereka yang bergantung pada orang tua. Uang sekolah/kuliah, makanan, minuman, pakaian semuanya sudah dipersiapkan dengan baik oleh ibu atau pembantu rumah tangga. Ketika banyak diantara pemuda yang merasa nyaman dengan kehidupan yang dijalani, ada beberapa anak muda bahkan bisa dikatakan anak kecil (usia 12 tahun) yang mengalami nasib yang kurang beruntung. Dialah Tasripin.

Tasripin, warga Dusun Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini sudah menjadi kepala keluarga saat ibunya meninggal dan ayah serta kakaknya pergi bekerja ke kalimantan. Dia merawat bahkan menafkahi tiga adiknya yang masih kecil. Tasripin dan adik-adiknya rata-rata putus sekolah, kecuali Darto (adik yang paling kecil) yang sekolah di PAUD. Seorang anak yang berusia 12 tahun mampu mengurusi ketiga adiknya dengan baik dan bahkan mengajarkan mereka tentang sholat, ngaji, dan sesuatu yang dia bisa. Dalam kesehariannya, Tasripin bekerja sebagai buruh tani di sawah dengan upah sehari adalah 10 ribu atau beras.

Kisah inspiratif di atas memang begitu menyayat hati. Di satu sisi sistem pendidikan di kota-kota besar semakin digalakkan, tetapi di sisi lain banyak daerah terpencil yang tak terjamah pendidikan. Berdasarkan informasi dari Kompas (berita ada di sini) bahwa banyak anak putus sekolah dan tak menuntaskan pendidikan dasar sembilan tahun di dusunnya. Selain faktor jarak, kemauan untuk belajar warga dusun itu juga masih rendah. Bahkan, di dusun itu hanya ada dua lulusan sekolah menengah atas dan dua lulusan sekolah menengah pertama. ”Ratusan warga masih buta huruf,” kata Warsito Kepala Dusun Pesawahan.

Diketahui bahwa di daerah tersebut, jarak desa ke tempat sekolah sekitar 3 km di tempuh dengan jalan kaki. Keterbatasan tempat pendidikan membuat warga harus rela menempuh pendidikan dengan jarak yang sangat jauh. Saya berharap cita-cita Tasripin sebagai seorang guru tidak menyurutkan langkah dan semngatnya untuk tetap belajar walau tidak di bangku sekolah. Mungkin bisa di katakan, Tasripin sekarang belajar di Sekolah Alam.

Masih ingatkah kisah Bill Gates, Steve Jobs (info), Purdie E. Chandra (info) orang yang sukses dari luar bangku sekolah? Mereka pernah putus sekolah, tetapi berkat life skill yang bagus, maka mereka bisa mengarungi kehidupan. Ini bukan berarti saya menyuruh pembaca untuk tidak bersekolah, masih banyak juga orang2 yang sukses setelah menempuh pendidikan di sekolah. Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan mengasah life skill dalam kehidupan.

Tasripin, si kecil yang luar biasa telah mampu menunjukkan suatu hal yang mengagumkan di usianya yang realtif masih anak2. Ketika teman seusianya bermain dan belajar di sekolah, dia bekerja sebagai buruh tani dan merawat adik-adiknya. Di alam lah, Tasripin mengasah kemampuannya. Belajar dari pengalaman hidup, akan membentuk keterampilan hidupnya (life skills). Bukankah Muhammad SAW kecil dulu juga demikian? Bahkan beliau tidak pernah belajar di bangku sekolah. Semoga Tasripin berhasil meraih cita-cita sebagai guru. Amin.

KETIKA MUSIBAH MENJADI TONTONAN


Saat berangkat ke kampus, jalanan agak sedikit macet. Hal ini disebabkan banyak pengedara sepeda motor yang berhenti di pinggir jalan, kadang ada yang hampir di tengah. Semua mata tertuju pada 2 motor yang sedang berhenti dengan 4 orang yang mengkerubutinya. Saya baru tahu kalau sepeda motor yang sedang berhenti itu sedang melihat dua motor yang habis bertabrakan. Hanya sedikit yang memberikan bantuan, yang banyak adalah menonton di pinggir jalan. Dalam hati bertanya, mengapa hanya dilihat, bukan dibantu? Mending gak usah melihat saja daripada tidak membantu. Akhirnya saya putuskan untuk meneruskan perjalanan, tidak ikut berhenti karena korban kecelakaan sudah ditolong sebagian orang.

133071_620http://www.tempo.co/read/news/2012/12/29

Dalam perjalanan itu saya merenung, apakah ini pengaruh TV? Saya sering melihat teman2 ketika melihat lawakan baik di OVJ, Pesbuker atau yang lain tertawa apabila ada adegan yang lucu. Kebanyakan lucu di sini adalah gara-gara ada salah seorang pelawak yang jatuh atau dikerjain. Ini ternyata mampu mengundang tawa bagi sebagian besar peminat lawakan. Niat dari pelawak memang murni untuk menghibur, tetapi apabila hal ini menjadi kebiasaan, maka yang timbul adalah sebuah karakter. Karakter apabila melihat seorang yang jatuh dalam lawakan, akan ditertawakan. Hal ini ditakutkan akan mengeneralisasi dalam kehidupan sehari-hari. Ada seorang yang tertimpa musibah baik itu tabrakan, rumah kebarakan, kita akan lebih banyak menjadi penonton daripada penolong.

Media TV kini memang kerap kali menjadi hiburan yang bisa dikatakan merakyat. Baik orang kaya, maupun yang papa semua memiliki TV di rumah. Waktu kecil saya dulu, acara TV banyak yang bernuansa pendidikan. Ada channel TVRI dan TPI yang kerap kali menayangkan banyak sekali ilmu pengetahuan. Tetapi kedua program TV tersebut kini tidak diminati lagi. Sebagai penikmat TV, kita harus bisa menfilter (menyaring) mana yang baik dan mana yang tidak baik. Semoga kita bisa menjadi pemirsa yang bijak dan budiman.

Selamat Beraktifitas

Ketika Siswa Membantai Sang Profesor


c82phttp://www2.uah.es/jmc/didactica.htm

Seorang Profesor  dari sebuah universitas terkenal menantang siswa nya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.

Seorang Siswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.

“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata siswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan”.

“Siswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Siswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”.

“Tentu saja,” jawab si Profesor, Baca lebih lanjut

Mengubah Dunia dengan Pena


Seandainya dulu menulis karya ilmiah seperti skripsi untuk S1, tesis untuk S2, dan disertasi untuk S3 tidak menjadi prasyarat kelulusan, maka saya pun akan malas untuk menulis. Memang kebiasaan menulis harus dipaksa. Awalnya sulit, tetapi lama-lama akan mudah. seperti ketika kita belajar bersepada waktu kecil dulu. Sering jatuh dan terluka, tetapi sekarang kita bisa bersepeda dan bisa gowes kemana-mana. Begitulah menulis. BISA KARENA TERBIASA….nulis

Menulis berarti menuangkan ilmu atau ide untuk dibaca dan disebarkan ke orang lain/pembaca. Napoleon Bonaparte, Singa daratan Eropa mengungkapkan , “Saya lebih takut kepada pena seorang penulis ketimbang 1000 senjata tentara musuh.” Karena dengan menulis, ilmu dapat tersalurkan dan ide dapat tersampaikan. Disamping itu hanya dengan menulis dapat mengubah dunia. Maka keterampilan menulis sangat penting untuk diperbaharui dan dilatih.

Pendidikan adalah senjata paling dahsyat yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia, begitu kata Nelson Mandela. Kata tersebut seolah menekankan bahwa orang yang berpendidikan (tidak buta huruf dan bisa menulis) akan mampu mengubah dunia. Ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak akan tersampaikan dengan baik kalau belum ditulis. Seperti kata yang pernah saya baca di sebuah buku bahwa BACA BUKU BUKA DUNIA. Buku adalah hasil tulisan seseorang dan tulisan itu akan mempengaruhi si pembaca.

Dalam ayat Al Quran surat Al Alaq ayat 4 di jelaskan bahwa Allah mengajarkan manusia dengan perantara kalam (pena). Maksudnya Allah mengajarkan manusia dengan perantaraan tulis baca. Bukankah satu catatan lebih baik dari pada 1000 inagatan?

Pada dasarnya Allah menciptakan otak manusia dengan sangat cangggih sekali. Pernah Anda tahu bahwa otak kita itu dalam posisi bersujud pada Tuhannya?

indexhttp://wiyek.blogspot.com/2010/10/otak-manusiapun-bersujud.html

Betapapun canggihnya otak manusia, pasti punya daya dan kapasitas. Bagai selembar kertas kosong di kala bayi dulu, kini banyak sekali coretan yang sudah dituliskan. Otak manusia waktu bayi masih bagus dan kuat dipakai mengingat, tetapi seiring bertambahnya usia dan meningkatnya aktivitasnya, maka banyak memori yang harus disimpan oleh otak. Itu sebabnya satu tulisan lebih baik daripada 1000 hafalan/ingatan.

Menulislah…Tuangkan idemu agar orang lain membacanya….Berbagilah ilmu yang kamu miliki kepada orang lain dengan menuliskannya. Dengan begitu, kamu akan mengubah dunia dengan tulisan yang membahana.

Salam Satu hati

Agus Rohman

Dilema Uang 10.000 rupiah


Sebuah perubahan zaman yang sangat dinamis dan kecanggihan teknologi yang sangat fantastis serta gaya hidup manusia yang begitu narsis menjadikan aku mikir drastis sebuah makna kehidupan yang amat tragis. Ah memang hidup ini kian miris bikin orang mringis. hehehe.

Hari ini saya harus menulis dua tulisan karena kemarin saya tidak menulis apa-apa. Pesan om Jay, harus di doble agar terbiasa menulis. Maklumlah, masih belajar menulis, terpenting jangan berhenti. Terus bergerak dengan menjaga komitmen dan konsisten. 10

Sebuah dialog batin kala saya masih kuliah S1 di Unesa. Dialog batin itu membahas uang 10.000 rupiah yang berubah nilainya kala saya berada di dua tempat yang berbeda. Kisah ini saya share kan agar menjadi renungan bahwa memang melakukan kebaikan itu sulit. Padahal kita tahu bahwa surga itu murah dan neraka itu mahal. Ini ciyus lho?

Uang 10.000  rupiah yang ada di dompet  terasa kecil nilainya apabila saya pergi ke mall. tetapi akan lebih besar nilainya apabila saya infaqkan ke masjid. Iya gak? Merasa gak? Hehehe….ketahuan deh belum berguru pada ust Yusuf Mansur nie.

22shttp://ghivhie.blogspot.com/2012/07/sedekah-membuat-kaya.html

Kini jauh setelah saya terbebas dari status mahasiswa, mengingat kembali kejadian itu membuat saya tertawa kecil, sambil berkata lirih, maafkan aku Tuhan…Sejatinya berbuat baik itu harus dipaksa agar kita terbiasa. Apalagi kalau konteksnya infaq di masjid. Saya jadi teringat perkataan romo kyai masfuch hisyam yang mengatakan bahwa kalau memberikan uang ke masjid untuk pembangunan itu gak harus ikhlas, karena ikhla itu sulit. Asal uang yang disumbangkan banyak saja tidak apa-apa. Lho kok? Beliau menjelaskan bahwa ketika kita menyumbang uang ke masjid untuk pembangunan masjid, secara pahala kita akan hangus karena kita tidak ikhlas. tetapi uang yang digunakan untuk pembangunan masjid itu kan dibelikan alat2 material sperti batu bata, pasir dan sebagainya akan terus ada selama masjid itu berdiri dan dipakai untuk ibadah, kita akan tetap mendapat pahala jariyah meskipun kita sudah tiada. Nah itulah alasan kenapa beliau ketika menjadi takmir masjid selalu menyeru warga untuk menyumbang masjid walau tidak iklahs asal banyak. Tetapi kalau banyak dan ikhlas bisa dilakukan, itu sesuatu banget deh. Semoga kita semua termasuk ahli sedekah. amin…

Melakukan kebaikan itu sulit dan harus dipaksa, padahal membawa kita ke surga lho. Soal surga itu murah bisa dicek saja tiket menuju kesana. Sholat tidak pake biaya, puasa juga, memberi makan orang miskin, menyantuni yatim, berbakti pada orang tua semua butuh biaya yang relatif lebih murah. bandingkan saja dengan pergi ke diskotik, minum arak, berzina dengan pelacur, berjudi semua itukan membutuhkan biaya yang gak murah. betul gak? tetapi mengapa banyak orang yang senang memburu tiket ke neraka? itulah cerdasnya syeitan dalam mencari teman di dalam neraka. Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang dirindukan surga. amin

 

Gigi Palsu dan Semangkuk Soto


Sebuah kisah romantis yang tidak kalah dengan Laila-Majnun, Romeo-Juliet, atau Habibie-Ainun yang diperankan sepasang laki-laki dan perempuan yang kini sudah menapaki usia pernikahan emas yaitu 50 tahun. Kisah ini saya dengarkan dari seorang ustad dan juga membaca buku Setengah Isi Setengah Kosong.

Suatu hari sepasang suami istri yang 50 tahun yang lalu menikah ingin memperbaharui cintanya di usia yang lanjut. Mereka sepakat untuk mengenang masa indah di suatu tempat di mana mereka dulu memadu kasih dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Tempat itu berada di sekitar sekolah tepatnya di kantin sekolah mereka. Nuansa alami yang ditawarkan di kantin tersebut menjadi suatu daya tarik yang melihat. Dan sampai kini, dalam waktu 50 tahun mereka meninggalkan tempat ini, suasana masih belum banyak beruhah dan mereka tersenyum indah melihatnya.

Tetap romantis seperti dahulu kala, laki-laki itu mempersilahkan duduk perempuannya. Di pesannya satu mangkuk soto untuk di makan berdua dan 2 piring nasi di tempat terpisah. Sepasang mata pelayan kantin terus memandangi kisah laki-laki dan perempuan itu. Dalam pikir pelayan itu dia menaruh iba kepada sepasang kekasih yang sedang memadu rindu. Si perempuan tidak makan bersama si laki2 yang dari tadi sudah memulai makan soto. Si perempuan hanya menunggu dan sesekali tersenyum sambil memandang pujaan hatinya yang dia kenal 50 tahun yang lalu. Pelayan kantin semakin iba melihatnya dan mencoba memberanikan diri dengan menawarkan satu mangkok soto untuk di makan si perempuan dengan harapan agar dia dapat makan bersama-sama dengan kekasihnya. Tetapi kebaikan pelayan itu ditolak dengan lembut dan kembali si perempuan itu menunggu dan memandangi wajah kekasih hatinya. Kembali si pelayan menawarkan kebaikan dan kali ini dia mengatakan akan menanggung semua biayanya, tetapi lagi-lagi di tolaknya dengan senyuman. Dan untuk yang ketiga kali ini, si pelayan bertanya pada si perempuan, sebenarnya yang dititunggu sama Anda (perempuan) itu apa sih? dengan senyuman si perempuan menjawab, yang saya tunggu adalah gigi palsu yang lagi di pakai kekasih saya. Pelayan itu lalu pergi meninggalkan sepasang kekasih yang memadu kisah cinta.


Kisah ini cukup menyentil diri saya dan mungkin Anda betapa cinta akan awet apabila ada sikap saling berbagi, saling memahami, saling menghormati, saling setia, dan selalu mengkomunikasikan permasalahan berdua. Saya melihat kisah cinta anak-anak muda jaman sekarang lebih kepasa cinta sesaat. Cinta mereka seolah mengisyaratkan rumus 5 AT.

1. aku lihAT

2. aku pikAT

3. aku dapAT

4. aku sikAT

5. aku minggAT

……..hehehe….tetapi tidak semua anak muda yang menjalin cinta singkat seperti itu. Masih ada diantara mereka yang taat dan patuh pada prinsip dan ajaran agama yang diyakininya. Semoga mereka yang setia dalam cintanya diberikan keharmonisan dalam rumah tangganya. Amin…

 

 

 

Kuliah Bukan Cari Kerja


Download video Mario teguh: http://www.4shared.com/video/dZkhyKqs/kuliah_bukan_cari_kerja.html

Tujuan pendidikan terbagi menjadi tiga unsur. Jangka pendek, apabila tujuan pendidikan hanya berorientasi pada proses pembelajaran semata. Jangka menengah, apabila tujuan pendidikan berorientasi pada persiapan mencari kerja. Jangka panjang, apabila tujuan pendidikan adalah proses pembudayaan. Lalu bagaimana anggapan bahwa kalau tidak kuliah, maka akan sulit mendapat pekerjaan?

Ada sekitar 900.000 Sarjana Menganggur (Kompas.com, 7 Oktober 2009)

kartun-blog1

Kuliah itu bukan untuk menguasai teori ini dan itu. Tetapi lebih kepada bagaimana meluaskan cara pandang dan mendewasakan pemikiran serta menemukan korelasinya dalam kehidupan nyata di masyarakat. Itu juga yang diyakini oleh presenter kenamaan, Najwa Shihab. Lulus dari Fakultas Hukum UI, Najwa kemudian berkarier di bidang jurnalistik, dan sekarang menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Metro TV. Mario teguh pun meyakini hal ini. Pak Mario bahkan mengungkapkan apabila mahasiswa mampu dengan baik mendewasakan pikiran dan meluaskan cara pandangnya, maka dia bisa kerja di mana saja (walau tidak di bidangnya). Hal ini dapat dibuktikan bahwa kebayakan seorang yang sukses di tempat kerjanya sekarang adalah mereka yang ketika kuliah bukan di jurusannya. Ini semakin memperkuat bahwa tidak selalu orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi mendapat pekerjaan yang layak. Berikut ini bisa dilihat 11 orang Indonesia yang sukses tanpa ijazah: http://antumfiqolbi.wordpress.com/2012/04/29/11-orang-indonesia-yang-sukses-tanpa-ijazah/.

Ratapan di Tahun 2070


es

Download Ratapan 2070: http://www.4shared.com/office/l7txEilu/Year_2070_water_Indonesia.html

Sebuah surat ratapan dan jeritan di tahun 2070 membuat miris dan menyayat hati ketika itu di perkuliahan Biologi Umum dengan Prof Dr H Muslimin Ibrahim, M.Pd. Silahkan didownload di link di bawah gambar dan mulailah merenung. Kemudian, apa yang Anda rasakan? Bersykurlah atas nikmat Tuhan pada kita di tahun 2013 ini. Bagi yang belum sempat melihat surat ratapan 2070, mungkin ada baiknya saya ulas sedikit dengan ditambahi beberapa tindakan untuk mencegahnya. Baca lebih lanjut

Sang Guru Bijak


Sedikit mengulas kenangan indah di Pondok Pesantren Hidayatur Rohman Tlogo Pojok Gresik 2004 – 2005. PP Pesantren yang dekat Ramayana, pasar gresik, dan terminal Gubenur Suryo ini merupakan pondok salafi yang dipimpin oleh Alm, KH Masfuch Hisyam dan Putri beliau Alm, Ibu Nyai Hj. Nur Chamidah Da’i. Pondok yang fokus pada pembacaan dan penghafalan ayat suci Al Quran ini telah mengukir sejarah indah dalam kehidupan seorang Agus Rohman. Den bagus begitu ia akrab dipanggil di pondok itu memulai nyantri di PP ini sekitar tahun 2004 (tepatnya ketika kelas 2 SMA) dan “pindah kamar” ketika lulus SMA. Kata-kata “pindah kamar” adalah anjuran kyai masfuch untuk santri yang meninggalkan PP agar ilmunya yang didapat di PP ikut pindah pada diri seorang santri. Beliau menghindari kata “boyong ” karena dinilai mempunyai konopak kyai.psdtasi negatif.

Den bagus adalah siswa SMA Negeri 1 Gresik ketika dia mondok di PP tersebut. SMA N 1 Gresik merupakan sekolah percontohan dan favorit yang ada di Kabupaten Gresik. aktivitas di sekolah dan di pondok turut andil membentuk pribadinya. dari mulai pribadi yang tertutup, pendiam, pemalu, kurang percaya diri, dan sulit bersosialisasi menjadi pribadi yang pandai bergaul, mandiri, agak pemalu, lumayan percaya diri, dan agak rami…hehe. Dua tahun di linkungan pesantren telah mengajari banyak hal. Arti sebuah keikhlasan, ketulusan, kesabaran, kedermawanan, kesetiakawanan, ketawadhu’an selalu diajarkan dan dicontohkan pada diri Romo Kyai Masfuch Hisyam. Beliau adalah guru idola yang menjadikan agus merasa nyaman berada di dekatnya. Satu hal yang menjadi kenangan indah yang selalu teringat sampai beliau pergi untuk selamanya adalah kebiasaan agus yang menawarkan diri nya untuk memijat tubuh gurunya. Dalam hati agus, selalu terbesit kata: apakah tubuhku bisa bersanding dengan beliau lagi di surga nanti. Kalau pun tidak bisa, semoga persentuhan kulit ku dengan kulit beliau ini menjadi jalan bertemu beliau di surga nanti. Sesuai hadist nabi: Al mar’u ma’a man achabba (bahwa seseorang akan berkumpul dengan seorang yang dicintainya). Suatu kebiasaan yang sering dilakukan ketika malam hari diselingi dengan pertanyaan2 agama, semacam diskusi kecil dengan Sang Guru. Beliau (Romo Kyai) tidak pernah membedakan santri-santri beliau. Ketika beliau menghadiri sebuah undangan manaqib, beliau tidak canggung naik becak berdua dengan santrinya, termasuk agus. Inilah yang membuat agus begitu mengangumi sosok romo kyai yang begitu bijaksana. Sikap yang ditunjukkan beliau membuat agus bertekad untuk menjadi pendidik yang bijak seperti romo kyai masfuch hisyam.  Baca lebih lanjut

Dunia dalam “Rahim”


Pernahkah terpikir aktivitas apa saja yang dulu kita lakukan dalam rahim ibu? Bagaimana dahulu kita berada di dalam ruang yang super sempit itu? Dalam ruang yang terbatas oleh dinding perut sang ibu. Namun, di saat tepat usia kandungan 9 bulan 10 hari, sang bayi keluar dari rahim sang ibu dengan teriakan yang keras. ya engkau dulu menangis kawan. . .tangisan itu bisa jadi menegaskan nyamannya ruang rahim ibu. Dunia dalam rahim merupakan tempat yang paling nyaman menurut sang bayi sebelum kenal dunia yang sebenarnya.

q37

Kelahiran kita disambut senyum bahagia oleh semua anggota keluarga, terlebih ayah dan ibu kita. Padahal kita sendiri menangis tersedu. Entah apa yang dulu kita tangisi. Yang jelas tangisan itu terdengar kencang dan memekakkan telinga yang mendengarnya. Bisakah pada suatu hari nanti, di mana kita meninggalkan dunia ini dengan keadaan tersenyum sementara orang2 di sekitar kita menangisi kepergiaan kita? Hal ini sungguh impian setiap manusia, termasuk juga saya ^_^.

 

 

Rahim adalah salah satu tempat persinggahan sementara begitu halnya dengan dunia. Ada suatu tempat yang kekal dan kita akan kembali kesana. Ibarat seseorang yang singgah untuk ambil minuman saja kita hidup di dunia, begitu singkat kawan. . . . hampir rata2 63 tahun kita di dunia. Banyak sekali PR yang harus kita lakukan sebagai janji kita pada Tuhan ketika di rahim sang bunda. Masih ingat kah kau tentang itu?

Tuhan Maha Bijaksana…

Betapapun perjuangan seorang ibu dalam melahirkan anaknya, maka selalu ada pahala di dalamnya. Bahkan ketika sang ibu merenggut nyawa dalam melahirkan anaknya, maka surga telah menantinya. Betapa besar perjuangan seorang wanita, iya kan? Ketika kita sudah dewasa, dan ibu sudah lanjut usia, maukah kita menggendong ibu kita yang renta untuk pergi ke kamar mandi? maukah kita memandikannya? membersihkan kotorannya? Merasa jijikkah kita? Padahal ibu dulu melakukan hal yang sama ketika kau masih balita. Begitu mulia nya dia kawan..

Dalam bagian ini saya akan share proses tumbuh kembangnya kita dalam rahim. Semoga ini menjadi pencerah bagi kita, betapa orang tua kita sangat berjasa pada kehidupan kita, pada kesuksesan kita.

In the Womb

http://www.4shared.com/video/pMlKfdc-/In_The_WOMB.html

Cerita Motivasi: Prajurit VS Harimau


Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan prajuritnya dengan cara mengadu mereka di arena aduan dengan binatang buas. Banyak tentara yang mati sia-sia karena kesenangan yang mengerikan dari raja mereka. Tetapi, tidak ada seorang pun yang berani menentangnya. Karena, menentang perintah raja berarti mati! 

33

Suatu ketika, hari aduan kembali tiba. Telah disiapkan prajurit dan hewan buas. Dari kejauhan, terdengar suara raungan marah dan lapar seekor harimau, sehingga membuat siapa pun yang mendengar menjadi ciut nyalinya, apalagi prajurit yang akan diadu.

Setelah sang raja duduk di tempatnya, seorang prajurit pun melangkah memasuki arena aduan dengan kepasrahan sembari berdoa, siapa tahu keberuntungan memihaknya hingga tak perlu meregang nyawa. Tak berapa lama, pintu kandang harimau pun dibuka. Segera si harimau mengaum sambil melangkahkan kakinya masuk ke arena dengan sikap waspada. Baca lebih lanjut

SYAIKH AMMAR BUGIS, PENAKLUK KEMUSTAHILAN


Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata. Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik. Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah dansyekh amar mencapai predikat Professor. Sejak usia 11 tahun sudah mulai menghafal Quran dan ketika menginjak 13 tahun sudah hafal Quran 30 Juz. Selain itu, ketika Universitas mampu meraih nilai tertinggi (cumlaude) pada jurusan penyiaran dan komunikasi. Beliau juga sebagai dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai. Yang menarik juga adalah bahwa beliau telah mempunyai anak yang sekarang sudah 14 tahun usianya. Subhanallah! Sungguh mulia wanita yang mau dan ridha bersuamikan beliau.
Sungguh keadaan Syaikh Ammar yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan kita? Sehingga menurut beliau bahwa cacat yang sesungguhnya adalah orang yang cacat berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya. Dan beliau pun menyampaikan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan menanya kalian (jamaah yang hadir), yang cacat saja mampu menghafal, sedang kalian yang bisa bergerak? Baca lebih lanjut